Agam-Pada malam yang penuh dengan kebersamaan dan kesyukuran di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H, suasana haru dan khidmat memenuhi Lapas Bukittinggi. Suara gema takbir menggema memecah keheningan malam, menyampaikan keindahan rasa syukur umat Muslim yang telah menjalani ibadah puasa sebulan penuh.
Dari sudut pandang dalam dinding beton, para narapidana juga turut merasakan kehangatan dan keceriaan yang mengalir di luar. Suara takbir tersebut menggetarkan hati mereka yang tengah menjalani masa tahanan. Meskipun terpisah oleh jeruji besi, semangat persaudaraan dan kebersamaan menyatukan mereka dalam ibadah yang sama.
Baca juga:
Nagari Sipinang yang Termajinalkan
|
Tidak hanya bagi para narapidana, tetapi juga bagi petugas lapas dan warga sekitar, gema takbir ini menjadi pengingat akan nilai-nilai kebersamaan, pengampunan, dan perdamaian yang dijunjung tinggi dalam agama Islam.
Menyikapi momen tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Bukittinggi, Herdianto, menyampaikan tanggapannya. "Suara takbir yang menggema ini merupakan bukti dari kekuatan iman dan kebersamaan umat Muslim dalam merayakan hari kemenangan ini. Kami berharap semangat kebersamaan ini tidak hanya terasa di malam ini, tetapi juga terus menginspirasi kami untuk menciptakan lingkungan lapas yang lebih bermartabat dan bermanfaat bagi seluruh narapidana."
Kalapas Herdianto menambahkan bahwa momen seperti ini juga memberikan kesempatan bagi narapidana untuk merenungkan perjalanan hidup mereka, memperbaiki diri, dan memperkuat ikatan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan berakhirnya gema takbir di malam ini, Lapas Bukittinggi tetap menjadi saksi bisu dari perayaan kemenangan yang membangkitkan semangat persaudaraan, pengampunan, dan kebersamaan dalam cahaya keimanan yang bersinar terang.(**)